Audit Gedung & Assessment Struktur Gedung

Measurement 
UPV test

Asessment dan audit terhadap kelayakan struktur gedung dilakukan bukan hanya untuk kebutuhan sertifikasi terhadap bangunan (SLF) yang rutin dilakukan setiap 5 tahun sekali sesuai rekomendasi dari MAPPI. Akan tetapi Asessment dan audit terhadap gedung juga bisa dilakukan ketika terjadi potensi kerusakan struktur pada gedung maupun infrastruktur yang lainnya yang dikhawatirkan akan memberikan dampak bahaya pada lingkungan sekitar terutama mengancam keamanan manusia dan menghilangkan Aset berharga Anda. terutama setelah kejadian gempa bumi.
Ketika kerusakan bangunan atau infrastruktur terjadi,  maka mengidentifikasi penyebab utamanya adalah langkah pertama yag harus dilakukan. Penilaian kerusakan untuk bangunan dan infrastruktur membantu Anda   menetapkan penyebab kerusakan dan memberi Anda rekomendasi perbaikan yang efektif.

Adapun Tujuan dari Asessment Struktur gedung ini adalah :
·    MengiIdentifikasi penyebab kerusakan bangunan dan infrastruktur melalui penilaian  kerusakan menyeluruh
·         Mengkaji solusi biaya paling efektif dengan rekomendasi perbaikan ahli
·         Penilaian kerusakan yang terpercaya untuk bangunan dan infrastruktur dari Tenaga Ahli dibidang nya.

Sebagai penyedia layanan inspeksi, pengujian, dan konsultan struktur di indonesia, kami menawarkan pengalaman dan teknisi spesialis yang berkompeten untuk memberikan penilaian kerusakan bangunan independen sepenuhnya. Dan juga penilaian kerusakan yang efektif untuk bangunan dan infrastruktur di manapun Anda membutuhkannya.

Layanan kami untuk penilaian kerusakan untuk bangunan dan infrastruktur meliputi:
·         Preliminary Design / Laporan Awal Desain
·         Design supervision / Desain supervisi
·         On-Site Inspection / Inspeksi di tempat
·         Material Testing / Pengujian material
·         NDT Test untuk beton dan besi
·         Monitoring / Pemantauan
·         Final Report  / Laporan terakhir

Metodologi Survey Asessment Struktur gedung sebagai berikut :

Uji beton dengan alat NDT UPVT (PUNDIT)

UJI KAPASITAS STRUKTUR BETON BERTULANG 
DENGAN METODE NON DESTRUCTIVE TEST

1.  Pengujian UPVT (Ultrasonic Pulse Velocity Test) / PUNDIT
Pekerjaan lapangan pengujian UPVT yang dilakukan  untuk mengetahui kualitas dan kuat tekan
beton actual pada bangunan tersebut.

Alat Uji
Alat   yang   akan   digunakan   adalah   seperangkat   alat   Pundit Lab (Portable Ultrasonic Non-destructive Digital  Indicating Tester) buatan Proceq (Switzerland), yang terdiri dari :

1.  Satu  buah  Read-out  Unit  PUNDIT  (Portable  Unit  Non  Destructive Indicator Tester).
2.   Dua buah Transducer 54 Hz   (masing-masing   sebagai   transmitter   dan receiver).
3.  Satu buah Calibration Bar serta kabel-kabel dan connector
            
Alat untuk melakukan UPVT seperti pada gambar berikut:


Uji Kinerja Beton dengan UPVT
UPVT bekerja berdasarkan pengukuran waktu tempuh gelombang  ultrasonic yang menjalar dalam struktur beton. Penelitian Ultrasonic Pulse Velocity Test dilaksanakan berdasarkan (BS 1881-203; ASTM C597).
Gelombang ultrasonic disalurkan dari transmitter transducer yang ditempatkan dipermukaan beton melalui material beton menujur receiver  transducer   dan waktu tempuh gelombang tersebut diukur oleh Read-Out unit PUNDIT (Portable Unit Non Destructive Indicator Tester) dalam μ detik. Kedua transducer tersebut dapat ditempatkan secara direct, semi direct atau indirect. Perbedaan metode-metode   penempatan kedua tranducer (transmitter dan receiver) tersebut, adalah sebagai berikut:
  • Direct  Method  yaitu  transmitter  dan  receiver  berada  pada  dua permukaan yang paralel   
  • Semi-direct   Method,   yaitu   transmitter   dan   receiver   berada   pada   dua permukaan yang saling tegak lurus
  • Indirect Method  dimana  kedua  transducer  berada  pada  permukaan  yang sama


Pada lokasi pengukuran ditentukan posisi-posisi transmitter dan   receiver, kemudian jarak antara transmitter dan receiver ini diukur. Read-out unit PUNDIT mengukur waktu (dalam μ sec) yang dibutuhkan oleh gelombang dari transmitter (melalui material beton) menuju receiver. Karena jarak antara kedua transducer ini  telah diketahui maka kecepatan gelombang dalam material beton dapat dihitung yaitu jarak dibagi waktu.
Kecepatan gelombang ultrasonik di dalam beton yang dihitung dengan rumus V = L/T dimana L adalah jarak antara transmitter dan receiver dan T adalah waktu yang ditempuh  oleh  gelombang didalam beton.  Karena  kedua  parameter  ini  telah diukur maka kecepatan gelombang dapat diketahui. Karena  kecepatan  rambat gelombang   adalah merupakan    fungsi    dari    kepadatan material,
maka    dengan    diketahuinya   cepat  rambat   gelombang   ultrasonik   di dalam beton, kecepatan tersebut dapat dikorelasikan ke nilai kepadatan beton, yang  selanjutnya  dikorelasikan  lagi  ke  mutu  beton,  modulus  elastisitas  beton, integritas beton dan kinerja beton lainnya, seperti gambar di bawah ini.
Estimasi Mutu dan Kualitas Beton
Berdasarkan data yang didapatkan dari pekerjaan pengujian UPVT dapat diperkirakan akan mutu dan kualitas beton pada lokasi titik tinjauan struktur, dengan melakukan perbandingan antara cepat rambat gelmbang pulsa dengan nilai mutu dan kualitas beton berdasar grafik dan tabel dibawah ini :
Grafik Hubungan antara kuat tekan kubus beton dengan kecepatan
pulsa ultrasonic (Sudarmadi dan Partowitamo 2003)

Menurut Peraturan Beton Indonesia (PBI 1971), menyatakan klasifikasi mutu beton dikelompokkan
berdasarkan Tabel berikut :
Beton Kelas I adalah beton untuk pekerjaan-pekerjaan non structural, biasanya digunakan hanya untuk pengecoran lantai kerja, dimana pelaksanaan dan pengawasannya tidak dibutuhkan keahlian khusus. Nilai kuat tekan karekteristik pada beton kelas ini adalah < 125 kg/cm2

 Beton Kelas II adalah beton untuk pekerjaan-pekerjaan secara umum, biasanya digunakan untuk struktur beton tanpa tulangan seperti trotoar, pasangan batu dan untuk rumah tinggal sederhana, namun untuk pelaksanaannya memerlukan keahlian yang cukup dan harus dibawah pimpinan tenaga ahli. Nilai kuat tekan karekteristik untuk beton ini berada diantara  125 kg/cm2 – 225 kg/cm2

Beton Kelas III adalah beton untuk pekerjaan-pekerjaan secara umum, biasanya digunakan untuk bangunan gedung beringkat seperti Rumah Tinggal, Ruko, Apartemen, Jalan, Jembatan dan lain-lain dimana pelaksanaannya memerlukan keahlian yang cukup dan harus dibawah pimpinan tenaga ahli. Nilai kuat tekan karekteristik untuk beton ini adalah > 225 kg/cm2

Dari hasil pengklasifikasian kelas beton berdasarkan PBI 1971, maka bangunan-bangunan semisal ruko maupun gedung bertingkat lainnya  harus berada pada kategori beton Kelas III, sehingga mutu beton bangunan tersebut dapat dikelompokkan kembali sebagai berikut :
1.       Sangat Jelek, jika beton kurang dari < 125 kg/cm2.
2.       Jelek, jika beton berada diantara 125 kg/cm2 – 225 kg/cm2.
3.       Baik, jika beton lebih besar dari > 225 kg/cm2.